291009041028Susah makan merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai pada anak. Sampai-sampai orangtua dibuat bingung dan khawatir dengan sikap buah hatinya yang susah makan. Adakalanya orangtua kurang faham dengan keinginan anak sehingga pola pemberian makan sehari-hari menjadi rutinitas harian yang membosankan bagi anak. Sebagai orangtua, kita harus tahu di kelompok manakah usia anak kita karena kebutuhan dan selera yang berbeda-beda di setiap usia.

DEFINISI “SUSAH MAKAN”
“Susah makan” adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan ketidakmampuan bayi atau anak untuk mengkonsumsi sejumlah makanan yang diperlukannya, secara alamiah dan wajar yaitu dengan menggunakan mulutnya secara sukarela.

TANDA-TANDA SUSAH MAKAN PADA ANAK
Tanda-tanda anak susah makan biasanya mudah dikenali oleh ibu karena ibu biasanya tahu kebiasaan makan anak sehari-hari. Setiap anak menunjukkan tanda yang berbeda sesuai dengan usia dan karakter mereka masing-masing.
Pada anak yang masih menyusui biasanya akan menampakkan keengganan menyusu, kadang-kadang disertai regurgitasi (gumoh atau tumpah) dan muntah. Pada bayi yang sudah mendapatkan makanan tambahan selain ASI biasanya akan melepeh dan menyemburkan makanan. Bayi melepeh makanan karena belum terbiasa makan dengan sendok sehingga membutuhkan waktu untuk melatih kemampuannya untuk makan dengan sendok. Pada usia yang lebih tua, anak lebih terang-terangan menolak makanan, bisa dengan mengatupkan mulut, mengemut, melepeh, atau membuang makanan.

PENYEBAB SUSAH MAKAN PADA ANAK
Ada berbagai penyebab susah makan pada anak yang masing-masing membutuhkan koreksi dan penanganan sesuai dengan masalahnya. Beberapa penyebab yang sering ditemui antara lain:
  • Pemberian ASI kurang benar
  • Pemilihan makanan kurang sesuai dengan tahapan perkembangan bayi
  • Usia pemberian makanan tambahan kurang tepat (terlalu dini atau justru terlambat)
  • Jadwal yang terlalu ketat (kurang luwes)
  • Cara pemberian  makanan yang kurang tepat, misalnya terlalu memaksakan waktu dan jumlah, tidak dengan lemah lembut ketika membujuk sehingga mereka melawan
  • Ada ketidakcocokan (misalnya alergi)
  • Masalah kesukaan dan ketidaksukaan
  • Gangguan nafsu makan ketika sakit
  • Bosan dengan makanan yang disajikan ibu
  • Faktor waktu atau kesempatan untuk makan yang sempit (terburu-buru berangkat sekolah sehingga tidak sempat sarapan)
  • Kelainan atau penyakit pada gigi geligi dan rongga mulut, saluran cerna, infeksi secara umum maupun non infeksi
  • Faktor gangguan atau kelainan psikologis akibat distorsi dalam interaksi pemberian makan, seperti penolakan makan, nafsu makan kurang (anoreksia), nafsu makan berlebihan (hiperoreksia), bulimia (sengaja memuntahkan makanan yang sudah dimakan), dan nervosa (kecemasan)
DAMPAK SUSAH MAKAN PADA ANAK
Susah makan yang sifatnya sederhana (misalnya karena sedang sakit) biasanya tidak sampai menunjukkan dampak yang berarti pada kesehatan dan tumbuh kembang anak. Dampak yang cukup berarti baru akan muncul pada kondisi susah makan yang berat dan lama. Untuk jangka pendek, dampak yang bisa terjadi seperti keadaan kekurangan energi akut dan hipoglikemia (kadar gula darah kurang), berkeringat dingin, kejang, sampai pingsan. Sedangkan dalam jangka waktu lama, susah makan akan berakibat hambatan tumbuh kembang (failure to thrive), kurang gizi, kekurangan vitamin A, kekurangan yodium dan mineral lainnya, anemia defisiensi besi, kecerdasan dan kekebalan tubuh menurun.

CARA MENGATASI SUSAH MAKAN PADA ANAK
Susah makan merupakan masalah individu anak sehingga upaya untuk mengatasinya juga bersifat individual tergantung kepada beratnya dan faktor-faktor yang menjadi penyebab susah makan. Langkah-langkah yang bisa dilakukan ibu untuk mengatasi susah makan pada anak antara lain :
  • Porsi disesuaikan dengan kebutuhan anak, bisa dengan porsi kecil tapi lebih sering
  • Jadwal makan disesuaikan dengan waktu lapar dan pengosongan lambungnya (perhatikan juga jarak waktu pemberian makan supaya anak tidak diberi makan ketika masih kenyang)
  • Berikan makan ketika anak tidak sedang lelah (biarkan anak istirahat dulu)
  • Berikan anak kasih sayang, bersikaplah lemah lembut ketika menyuapkan makanan atau membujuknya supaya mau makan
  • Ibu bisa memvariasi makanan secara sederhana sekedar bisa menarik perhatian si kecil
  • Perhatikan makanan yang disukai anak dan kombinasikan dengan menu keluarga
  • Ajaklah anak makan bersama keluarga dan biarkan anak makan sendiri
  • Berikan makan sambil bermain atau bercerita
  • Berikan pujian jika anak menghabiskan porsi makanannya
  • Berikan sugesti bahwa makanan yang diberikan rasanya enak, jika perlu ibu bisa mencicipinya di depan anak supaya anak mengikuti
  • Ibu harus rileks ketika menemani anak makan, sebaiknya tidak dalam kondisi repot
BEDA USIA, BEDA MAKANANNYA
ASI hendaknya diberikan dari bayi lahir sampai usia 6 bulan, sedangkan makanan pendamping boleh diberikan setelah 6 bulan karena sistem pencernaan bayi mulai matang untuk menerima makanan padat pertama. Untuk pertama kali berikan tekstur yang lancar terlebih dahulu kemudian setelah bayi mulai suka dengan yang agak kental bisa diberikan tekstur yang lebih kental sesuai dengan porsinya. Pada usia ini juga mulai diperkenalkan buah-buahan seperti pisang, air tomat dan lain-lain (buah-buahan yang mengandung vitamin C).
Pada usia 6-7 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan nasi tim saring dengan bahan makanan yang lebih bervariasi dengan jenis protein hewani (hati, daging, ikan), protein nabati (tahu, tempe), dan sayuran berserat yang kaya vitamin dan mineral (bayam, wortel, tomat). Tim dapat disaring dengan blender, saringan kawat, atau dihaluskan. Dalam sehari diberikan tim ini diberikan satu kali, bubur susu dua kali, buah satu kali, sisanya adalah ASI. Mulai usia 8 atau 9 bulan tim tidak lagi disaring tapi dibuat dengan tekstur yang agak kasar sesuai dengan pertumbuhan gigi bayi. Pemberian tim pada usia 9-12 bulan diperkenalkan secara bertahap, dapat diberikan tiga kali sehari sebagai makan pagi, makan siang, dan makan sore. Bubur susu diberikan dua kali sehari. Pada usia ini bayi sering memegang makanan sendiri, maka dapat diberikan biskuit atau pisang (finger food).
Pada awal usia balita, gigi sudah mulai tumbuh sampai pada usia 2,5 tahun sehingga anak dapat mengunyah makanan lebih baik lagi. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, dalam penyajian makanan perlu dilakukan pemilihan makanan yang bertekstur lembut, potongannya kecil, bentuk menarik dan bervariasi
Usia 1-3 tahun dikelompokkan sebagai konsumen pasif dimana makanan yang dikonsumsi tegantung dari yang disajikan ibu sehingga peran ibu sangat besar dalam menentukan makanan yang bergizi seimbang. Pada usia ini, rasa ingin tahu anak sangat tinggi sehingga ibu harus bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan makananan yang bervariasi dalam rasa, warna, dan tekstur. Nutrisi yang baik sangat dibutuhkan karena pertumbuhan otak masih berlangsung dan biasanya anak lebih rentan terhadap penyakit infeksi dan kekurangan gizi pada usia ini.
Pada usia 4-5 tahun, anak dikelompokkan sebagai konsumen aktif, yaitu anak mulai memilih makanan yang disukainya. Pada usia ini kemampuan motorik anak sudah berkembang dengan baik. Anak sudah mulai terampil menggunakan berbagai peralatan makan seperti sendok, garpu, dan pisau untuk mengoles selai pada roti tawar. Anak senang makan bersama keluarga di meja makan dan sebaiknya orangtua jangan terlalu banyak melarang.
Anak usia sekolah lebih banyak membutuhkan energi dibanding usia balita karena aktifitasnya semakin banyak baik di rumah maupun di sekolah. Sebaiknya anak dibiasakan sarapan (makan pagi) sebelum berangkat sekolah karena bermanfaat untuk konsentrasi belajarnya. Bila tidak sempat makan pagi sebaiknya ibu memberkan bekal makanan atau snack berat (bergizi lengkap dan seimbang), misalnya pastel goreng, mie goreng, atau nasi dan lauk. Untuk makan siang biasanya lebih bervariasi karena waktunya tidak terbatas dan begitu juga dengan makan malam yang merupakan saat menyenangkan untuk berkumpul bersama keluarga.

KESIMPULAN : BEDA USIA, BEDA KARAKTER, BEDA SOLUSI
Memasuki usia 1 tahun, anak mulai menunjukkan keinginan dalam makanan, misalnya pada suatu hari anak hanya makan ayam saja dalam waktu 1 pekan kemudian tidak mau makan ayam sama sekali tetapi hanya makan buah-buahan. Ibu tidak perlu khawatir melihat tanda-tanda seperti ini, yang penting ibu dapat membuat makanan lebih bervariasi supaya anak tertarik. Pada usia 2 tahun, anak lebih suka berlari kesana kemari sehingga rewel ketika disuruh makan. Menghadapi anak seperti ini sebaiknya ibu memberi makanan padat bergizi dan lengkap tetapi porsinya lebih kecil dan lebih sering. Anak usia 3-4 tahun mulai masuk fase negatifistik yaitu menolak makan karena menunjukkan keakuannya. Ibu bisa menyiasatinya dengan menyajikan makanan semenarik mungkin sehingga anak susah menolak makanan yang diberikan. Bisa jadi anak tidak mau makan karena sudah terlalu banyak mengkonsumsi makanan selingan, untuk itu ibu harus mengatur supaya anak tidak terlalu sering jajan.

PENUTUP
Masalah susah makan pada anak tidak boleh disepelekan oleh orangtua karena dampaknya yang cukup serius baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tiap ibu bisa memilih langkah apa yang sekiranya sesuai dengan karakter anak supaya bisa melakukan pendekatan. Dengan kesabaran, insya Allah susah makan pada anak dapat diatasi. Jangan menyerah, karena ketelatenan adalah kuncinya. Selamat mencoba.
Pada usia 8 bulan ruang gerak bayi hanya berkisar di area sekitar tempat bermainnya akan tetapi pada usia 12 bulan ruang gerak anak akan meluas keseluruh rumah karena jika pada usia ini ruang geraknya dibatasi bayi akan mudah marah. Pada saat usia 8 bulan anak memiliki sikap, tingkah laku, minat, dan ekspresi wajah yang sifatnya individual, semakin besar ia kan menyadari bahwa dia berbeda dengan orang lain.
Sebelum usia 1 tahun bayi melakukan aktivitas berhubungan dengan pengembangan control otot yan bermula dari bagian otot  kepala, yang pertama dikuasai adalah control otot leher, kemudian otot punggung dan bahu, otot lengan  kemudian turun ke otot  kaki.  Perkembangan kekuatan otot akan membuat anak belajar duduk, merangkak, merambat kemudian mengayunkan langkah pertamanya.
Perkembangan selanjutnya anak akan belajar meraih obyek tertentu. Anak akan tertarik untuk meraba benda-benda yang ada disekitarnya dan merasakan melalui ujung-ujung jarinya. Kecakapan tangan dan jari-jarinya akan meningkat , tulang rawan yang terdapat pada pergelangan tangan dan tangan bayi akan berkembang menjadi tulang dan otot yang kuat. Gerakan-gerakan tangan yang sebelumnya kurang halus akan digantikan dengan gerakan lengan dan tanganyang lebih terkoordinasi. Permainan yang disukainya adalah menyusun balok, memanjat,petak umpet, permainan terowongan dll . Pada  saat seperti ini anak membutuhkan perhatian ekstra dibanding saat-saat lain. Dia membutuhkan kesempatan bereksplorasi dengan aman dan memuaskan rasa ingin tahunya.
Dasar perkembangan edukatif ini dimulai sejak umur  8 bulan dan akan berlangsung sampai anak berusia 3 th. Bayi belajar dari mengamati dan mengulang-ulang gerakan orangtuanya. Untuk membantu perkembangan mental, bayi suka mengamati benda-benda dengan cermat. Dengan daya ingatnya  yang semakin baik, akan membantu bayi mengingat benda-benda, wajah, dan tempat terakhir dia meletakkan benda tersebut. Kemudian di usia 12 bulan ia akan mulai lebih teliti dalam mengamati obyek-obyek yang menarik minatnya. Pada usia ini kemampuan anak untuk memperhatikan meningkat  sehingga anak membutuhkan aktivitas-aktivitas yang lebih bervariasi untuk memperkuat observasi anak. Karena rasa ingin tahunya yang besar bisa membahayakan bayi harus diberi batasan secara fisik. Bila bayi belum merespon kata larangan “tidak” yang orangtua berikan hendaknya bayi diangkat dan dijauhkan dari benda yang membahayakan tersebut.
Perkembangan lainnya yang dicapai anak pada usia 8-12 bulan adalah perkembangan bahasanya dan Kedekatan emosional antara bayi dan orangtua, atau pengasuhnya . Bayi mengartikan banyak kata sebelum ia bisa mengucapkannya. Ia akan berusaha memahami ini dengan mendengarkan orang dewasa berbicara . Kedekatan emosional bayi dengan orangtua dan pengasuhnya akan mengakibatkan timbulnya kecemasan akan terpisahkan, ekspresi emosinya akan nampak lebis jelas di usia ini. Ia mulai menunjukkan rasa malu dan takut bila berada bersama orang yang belum dikenalnya. Keterikatannya hanya dipusatkan pada 1 orang seringkali pada ibu, sikap egois bayi itu karena ia masih membutuhkan rasa aman dari ibunya. Benda-benda atau hal-hal  yang bisa membahayakan bayin harus dijauhkan dari jangkauan bayi, contohnya colokan listrik, pintu-pintu diberi kunci atau palang supaya bayi tidak menginjak tempat-tempat berbahaya. Karena pada usia ini bayi suka sekali tempat-tempat yang tersembunyi, lorong-lorong, lemari, membuka pintu dan keluar ke halaman ,dapur atau ruang-ruang lain.
Orangtua harus mulai menyesuaikan jadwal berdasar pengamatan singkat  dari perubahan jadwal kebutuhan makan dan tidur bayi. Bayi mulai bisa merasakan mana makanan yang dia sukai dan mana yang tidak disukainya. Ia juga sudah mulai belajar menyuap makanan sendiri. Untuk membantu mengikis gigi barunya yang tajam bayi membutuhkan makanan yang keras untuk digigit-gigitnya karena bayi baru akan mengunyah pada usia 1 tahun. Pada saat gigi pertamanya tumbuh di usia 6 bulan, bayi selain membutuhkan makanan yang keras bayi juga membutuhkan mainan yang bisa untuk digigit.
Pilihlah mainan yang baik dan bermanfaat bagi bayi selain itu perhatikan juga segi keamanannya. Pilih mainan-mainan yang sesuai dengan kecakapan bayi, lihat apakah bayi menyukainya atau tidak dan apakah mainan tersebut membuatnya bosan dan frustasi atau tidak, ketrampilan fisik dan aktivitas mental macam apa yang bisa diberikan mainan tersebut. Karena permainan yang dipilih sejak bayi  berpengaruh terhadap kemampuan anak untuk belajar dan bagi aspek perkembangan lainnya.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi berlangsung dengan sangat cepat, dari janin dalam rahim ibu lahir menjadi bayi yang belum bisa apa-apa sampai menjadi anak kecil yang mulai belajar jalan. Semua ini hanya butuh waktu 9 + 12 bulan dengan perkembangan baru dan menarik setiap bulannya.
Investasi pendidikan anak harus dimulai sejak dini bahkan sebelum bayi lahir atau pada saat merencanakan untuk memiliki anak. Baca lebih jauh mengenai pendidikan anak:
  • Tips Memilih Sekolah KB / TK yang Bagus untuk Anak
Sebagai orangtua, anda tentu sering bertanya-tanya mengenai tahapan perkembangan bayi anda berikutnya dan apakah perkembangannya sesuai target. Namun anda tidak perlu terlalu fokus dan kuatir akan fase perkembangan milestones bayi anda, karena tiap bayi beda-beda, tidak ada yang sama persis pertumbuhannya.
Ada bayi yang sudah mengucapkan kata pertamanya pada usia 8 bulan, ada pula yang baru mulai berbicara sesudah 1 tahun. Sedangkan langkah pertama bayi bisa sangat bervariasi mulai dari 9 bulan sampai 1.5 tahun.
Berikut ulasan singkat tahapan perkembangan bayi bulan ke bulan di tahun pertama mereka ditinjau dari segi kemampuan motorik kasar, motorik halus, bahasa / kognitif dan sosial. Selalu ingat bahwa fase pertumbuhan dan perkembangan bayi berbeda satu sama lain. Tidak semua keahlian (skill) akan dimiliki pada saatnya. Adalah normal jika bayi anda belum mencapai milestones tertentu di bulan yang tertera di pembahasan berikut ini. Yang penting proses perkembangan bayi bukan batas waktu.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 1 bulan
  • Menggerakkan kepala dari sisi ke sisi pada saat posisi tengkurap
  • Cengkraman yang kuat
  • Menatap tangan dan jari-jari
  • Mengikuti gerakan dengan mata
Proses perkembangan pada bayi bulan ke-2
  • Menahan kepala dan leher sebentar pada saat telungkup
  • Membuka dan menutup tangan, pukulan diarahkan tanpa arah
  • Mulai bermain dengan jari-jari, membuat asosiasi (menangis berarti digendong atau diberi makan)
  • Tersenyum dengan responsif, mengadakan kontak mata
Pertumbuhan bayi usia 3 bulan
  • Meraih dan mengambil objek, kepala tegak saat digendong, mulai merasakan beban pada kaki
  • Mengenggam objek dengan tangan, mengisap ibu jari dan meninju
  • Berguman, memekik
  • Menirukan anda saat anda menjulurkan lidah, mulai tertawa
Perkembangan bayi umur 4 bulan
  • Mendorong badan ke atas dengan tangan pada posisi telungkup, duduk bertumpu pada lengan
  • Mengambil objek, menggenggam seperti menggunakan sarung tangan
  • Tertawa keras, mengamati dengan akurat
  • Menikmati bermain dan mungkin menangis ketika dihentikan, mengangkat lengan sebagai isyarat "gendonglah aku"
Proses pertumbuhan dan perkembangan bayi bulan ke-5
  • Mulai berguling ke salah satu sisi badan
  • Belajar memindahkan objek dari tangan yang satu ke tangan yang lain
  • Meniup raspberry (menyemburkan busa)
  • Menjangkau mama atau papa dan menangis kalau ditinggal
Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi usia 6 bulan
  • Berguling ke sisi kiri dan kanan
  • Memakai tangan untuk menyambar objek kecil
  • Berceloteh
  • Mengenali wajah pengasuh, keluarga dan teman yang sudah akrab
Pertumbuhan bayi bulan ke-7
  • Bergerak sedikit - mulai merangkak
  • Belajar menggunakan ibu jari dan jari tangan lainnya
  • Berceloteh dengan cara yang lebih kompleks
  • Merespon ekspresi emosi orang lain
Proses perkembangan bayi bulan ke-8
  • Duduk tanpa dibantu
  • Mulai bertepuk tangan
  • Merespon kata-kata yang sudah akrab, melihat ketika dipanggil
  • Bermain permainan interaktif seperti cilukba
Pertumbuhan bayi bulan ke-9
  • Mungkin mencoba naik/merangkak ke atas tangga
  • Menguasai genggaman cubit
  • Belajar keberadaan objek -- bahwa sesuatu ada bahkan kalau mereka tidak dapat melihatnya
  • Sedang takut-takutnya sama orang asing
Perkembangan pada bayi bulan ke-10
  • Menarik diri untuk berdiri
  • Menyusun dan mengurutkan mainan
  • Melambaikan bye-bye dan mengangkat tangan untuk mengatakan "naik"
  • Belajar memahami sebab akibat. Contoh: saya menangis, mama datang
Proses pertumbuhan bayi bulan ke-11
  • Menjelajah menggunakan perabotan
  • Membalik halaman saat anda membaca
  • Memanggil mama atau papa dengan "mama" atau " dada"
Perkembangan bayi bulan ke-12
  • Berdiri tanpa dibantu dan mungkin memulai langkah pertama
  • Membantu pada saat dipakaikan baju (memasukkan tangan ke lengan baju)
  • Mengucapkan kira-kira 2 sampai 3 kata (biasanya "mama" dan"dada")
  • Bermain permainan meniru seperti pura-pura sedang nelpon
Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi anda: Kapan harus berkonsultasi ke dokter anak?
Jika anda berpikir bayi anda tidak mencapai pertumbuhan atau tahapan perkembangan milestones yang seharusnya, dan anda benar-benar merasa yakin bahwa ada sesuatu yang salah, maka berkonsultasilah dengan dokter anda sesegera mungkin. Karena andalah yang paling mengerti bayi anda dan intervensi dini adalah yang terbaik.
Harus diingat bahwa ketepatan waktu dalam fase perkembangan bayi anda seperti kapan bayi anda duduk atau mengucapkan kata pertama bukanlah yang terpenting, melainkan bahwa dia bergerak maju (berubah dan bertumbuh) dalam proses perkembangannya.
Produser susu instan memang lihai berdagang. Ibu hamil (bumil) dan menyusui pun dibidik. Hamil dan menyusui merupakan keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada kaum wanita.  Tahapan hamil dan menyusui menjadi tahap awal penting dalam pembentukan manusia berkualitas di kemudian hari.  Di dalam masa hamil dan menyusui berbagai anjuran dan pantangan menyangkut makanan hingga tingkah laku tumbuh subur di tengah masyarakat baik yang didasarkan pada mitos semata maupun yang dapat dijelaskan secara ilmiah.  Selain kebiasaan turun-temurun di masyarakat, saat ini tumbuh menjamur berbagai suplemen untuk ibu hamil dan menyusui di pasaran. 

Biasanya dokter kandungan atau bidan pun akan memberikan suplemen-suplemen yang dibutuhkan oleh sang ibu.  Keinginan untuk memberikan yang terbaik baik si buah hati sering membuat seorang ibu lupa untuk tidak hanya mengetahui tujuan dan fungsi suatu jenis suplemen tetapi juga status kehalalannya.  Berikut ini diuraikan beberapa jenis suplemen yang perlu dipertanyakan kehalalannya karena mengandung bahan yang berasal dari hewan.

Suplemen berbahan hewani
Selain vitamin, kalsium merupakan suplemen yang hampir pasti diberikan dokter atau bidan kepada ibu hamil karena kandungan kalsium yang dimiliki sang ibu banyak diserap oleh bayi.  Kalsium yang diberikan umumnya berbentuk tablet yang dapat dibuat dari mineral bebatuan ataupun berasal dari tulang hewan.  Kalsium yang bersumber dari tulang hewan dipercaya dapat diserap tubuh dengan lebih baik jika dibandingkan dengan yang berasal dari mineral bebatuan. 

Contoh tablet kalsium yang berasal dari tulang hewan yang beredar di pasaran adalah Ossopan dan Ossoral yang diproduksi oleh Darya Varia dan Dexa Medica.  Nama generik kedua produk ini adalah ossium/ossein hydroxyapatite yang mengandung kalsium, fosfat, protein kolagen dan non kolagen serta asam amino.  Pada label kemasan tidak dicantumkan informasi bahwa produk ini berasal dari hewan, apalagi informasi tentang kehalalannya.

Jenis suplemen lain yang saat ini cukup gencar dipromosikan dapat memperbaiki perkembangan otak bayi adalah omega 3, DHA dan EPA.  Ketiganya kaya dikandung di dalam minyak ikan laut seperti tuna dan cod.  Produk-produk suplemen minyak ikan ini biasanya dikonsumsi oleh ibu hamil pada trimester pertama hingga masa menyusui selama 4 bulan dan selanjutnya diberikan langsung juga kepada bayi.  Bagaimana kehalalannya?  

Pada dasarnya produk ikan-ikanan termasuk minyaknya halal selama tidak menggunakan bahan tambahan atau penolong yang haram atau najis.  Suplemen minyak ikan dapat ditemukan dalam bentuk sirup maupun dikemas dalam kapsul lunak.  Contoh produk  berbentuk kapsul lunak yang ada di pasaran adalah Pro Lacta produksi Pharos.  Kehalalan produk sejenis ini perlu dipertanyakan karena kapsul lunak yang digunakan dibuat dari bahan baku gelatin yang berasal dari hewan.  Sampai saat ini kapsul lunak  produk lokal masih belum ada yang bersertifikat halal MUI.

Contoh suplemen lain yang perlu diwaspadai oleh ibu menyusui adalah suplemen pelancar ASI.  Dua produk yang umum ditemukan di pasaran Indonesia adalah Laktafit produksi Dexa Medica dam Moloco B12 produksi Darya Varia.  Produk sejenis ini perlu dicermati karena mengandung ekstrak plasenta, selain vitamin B12 dan kalsium hidroksi fosfat.  Informasi ini dapat dibaca pada kemasan produk, akan tetapi sayangnya konsumen tidak dapat memperoleh informasi lebih lanjut tentang jenis hewan sumber plasenta, apalagi tentang kehalalannya.  Penggunaan plasenta manusia sudah jelas diharamkan, akan tetapi pemanfaatan plasenta hewan masih diperdebatkan.

Menghadapi kondisi seperti ini ibu menyusui lebih aman menkonumsi bahan-bahan alami yang sudah dikenal masyarakat kita dapat meningkatkan produksi ASI seperti daun katuk, rebusan buah atau akar cabe jawa, kemangi, daun mangkokan atau bunga jombang.

Aturan pemerintah
Obat-obatan yang beredar di Indonesia telah diatur oleh Badan Pengawasa Obat dan Makanan (BPOM) di dalam Keputusan Kepala BPOM RI No  HK.00.05.3.1950 tentang Kriterian dan Tata Laksana Registrasi Obat.  Di dalam Lampiran 9 tentang Dokumen Mutu dan Teknologi  poin Spesifikasi dan Metoda Pengujian Zat Tambahan, tercantum persyaratan bahwa zat tambahan yang bersumber dari manusia atau hewan (termasuk cangkang kapsul) harus disertai informasi/sertifikat yang relevan seperti : informasi sumber/asal bahan (nama hewan, spesies), informasi bebas HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, sertifikat bebas BSE/TSE dan sertifikat halal. 

Akan tetapi informasi seperti ini tidak dapat diakses dengan mudah oleh konsumen.  Bahkan sampai saat ini obat-obatan maupun suplemen seperti contoh-contoh di atas belum ada yang disertifikasi halal oleh MUI, sebagai lembaga yang berwenang mengeluarkan sertifikat halal di Indonesia. tri/Muti Arintawati/dokrep/Desember 2006
Makan sehat bayi 8 bulan
Makan sehat bayi 8 bulan yang baik sangat penting diberikan oleh orang tua. Bayi yang sudah menginjak usia 8 bulan, walau sudah bisa mengonsumsi makanan selain ASI tetap harus diperhatikan makanannya. Tidak semua jenis makanan baik untuk bayi usia 8 bulan . Pada saat menginjak usia 8 bulan, umumnya gigi pada bayi belum tumbuh.

Makan Sehat Bayi 8 Bulan yang Baik

Oleh karena itu, makanan yang berifat lunak dan mudah untuk dicerna adalah pilihan yang baik untuk bayi. Orang tua terutama ibu harus terus memperhatikan tumbuh kembang bayinya serta terus mencari informasi mengenai jenis makanan apa saja yang baik ketika bayinya menginjak usia tertentu, dalam hal ini pada saat bayi berusia 8 bulan.
Tubuh bayi masih rentan dengan berbagai hal yang dikonsumsinya. Bila sampai salah konsumsi atau bayi mengonsumsi makanan yang belum boleh dikonsumsinya pada usia tertentu akan cepat berpengaruh pada kesehatannya. Makan sehat bayi 8 bulan yang baik harus diperhatikan oleh orang tua. Pada usia 8 bulan, bayi sudah boleh mengonsumsi makanan yang setengah padat dan juga makanan padat.
Jenis makan sehat bayi 8 bulan yang baik untuk dikonsumsi di antaranya sebagai berikut.
1.    Bubur. Bayi pada usia 8 bulan masih ahrus diebrikan jenis makanan yang lunak. Oleh karena itu, bubur bisa dijadikan salah satu pilihan yang baik. Bubur untuk bayi tidka hanya berbahan dasar beras saja. Orang tua bisa mencampur bubur beras dengan aneka sayuran atau juga membuat bubur campuran buah-buahan dan susu. Contoh bubur untuk bayi usia 8 bulan di antaranya bubur kentang dengan kaldu ayam, bubur susu dengan kuning telur dan jagung manis, bubur ayam dengan campuran brokoli, bubur beras merah dengan susu dan ikan kakap, bubur ayam dengan wortel, dan masih banyak lagi.
2.    Jus buah-buahan. Buah-buahan memiliki banyak manfaat dan nutrisi serta vitamin yang baik untuk kesehatan bayi. Akan tetapi, ada baiknya pemberian buah tersebut dalam bentuk jus. Air yang digunakan untuk membuat jus tidak terlalu banyak, hanya sekitar 2 sendok makan air untuk sekitar 25 sampai 50 gram buah. Contohnya adalah jus pisang ambon, jus pepaya, jus variasi buah, dan masih banyak lagi.
3.    Tim nasi. Tim nasi juga sudah bisa diebrikan untuk bayi usia 8 bulan. Usahakan tim nasi dibuat lunak agar mudah dicerna oleh bayi. Contohnya tim saring keju, tim nasi akcang hijau dengan hati ayam, dan masih banyak lagi.
Kiranya itulah pembahasan yang bisa disampaikan berhubungan dengan makan sehat bayi 8 bulan yang baik untuk kesehatannya. Semoga pembahasan yang dismapaikan dalam artikel ini bisa memberikan pengetahuan dan juga informasi yang penting khususnya untuk para orang tua yang sedang memiliki bayi berusia 8 bulan. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Saat lahir sel-sel saraf (neuron) di otak bayi sudah hampir komplit terbentuk sehingga bayi yang baru lahir telah memiliki sekitar 1.00 milyar neuron. Pematangan otak, pembentukan jaras persarafan dan hubungan-antar-neuron (sinapsis) berkembang dengan sangat pesat di masa kanak-kanak. Sebanyak 2 juta sinapsis terbentuk setiap detik di korteks cerebri otak anak yang sehat. Pada umur 8 bulan sinapsis di otak bayi bertambah dari 50 trilyun menjadi 1.000 trilyun.
Pada usia 6 bulan, otak bayi telah mencapai separuh berat otak dewasa (Early Childhood Development, WHO). Pada umur 1 tahun bayi bertambah beratnya hingga 3 kali lipat berat lahir, panjangnya bertambah hingga separuh panjang lahir dan otaknya telah bertambah berat sangat pesat hingga mencapai hampir otak dewasanya nanti.
Sejak lahir hingga umur 1 tahun terjadi perkembangan kemampuan gerak-motorik kasar yang sangat dramatis dimulai dari bagian kepala terlebih dahulu kemudian ke kaki. Bayi secara bertahap akan mampu melakukan gerakan mengangkat kepala, berguling tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, berjalan dengan dibantu hingga berjalan sendiri.
Ketrampilan koordinasi gerakan mata – tangan dan motorik halus lainnya juga berkembang dengan pesat. Pada mulanya bayi memiliki gerak refleks untuk menggenggam, mampu mengontrol gerakan menggenggam volunteer, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain, menjumput benda-benda, menunjuk dengan jari, makan sendiri hingga membuat goresan dengan krayon.
Bayi 7 – 12 bulan memiliki kemampuan untuk:
• Mengingat kejadian sederhana
• Mengenali dirinya, bagian-bagian tubuhnya, dan orang-orang terdekatnya
• Memahami namanya dan kata-kata yang familiar (nenen, makan, minum, tidur, dll)
• Mengucapkan kata pertama yang dia anggap penting (“dada”, “mama”). Umur 7 bulan masih belum jelas dan saat sudah 10 bulan sudah jelas bisa mengatakan kata tersebut. Umur 10 bulan sudah bisa mengucapkan 2 kata bersamaan.
• Mengulang-ulang bunyi dan gerakan untuk menarik perhatian orang lain
• Bayi 8 bulan sudah bisa menggerakkan tubuh misal menggelengkan kepala jika menolak sesuatu
• Mencoba meniru kata dan suara serta merespons terhadap permintaan sederhana. Umur 11 bulan sudah mulai memahami kata sebagai simbol.
• Menikmati saat diajak bermain dan bertepuk tangan. Bayi umur 7 bulan sudah bisa diajak bermain “cillukba”. Bayi 9 bulan sudah bisa merespons saat diajak bermain tepuk-tangan.
  • Menjumput benda kecil dengan jempol dan satu jarinya
  • Eksplorasi benda dan menemukan benda-benda tersembunyi
  • Menaruh benda di wadah
• Mulai bisa kokoh saat memegang sesuatu misalnya sendok dan cangkir serta mulai bisa berusaha untuk makan sendiri
• Bayi 8 bulan sudah bisa menggerakkan tubuh misal menggelengkan kepala jika menolak sesuatu
• Mencoba meniru kata dan suara serta merespons terhadap permintaan sederhana. Umur 11 bulan sudah mulai memahami kata sebagai simbol.
• Umur 7 bulan sudah bisa duduk tanpa disangga dengan baik.
• Bisa merangkak
Merangkak merupakan metode pertama kali yang akan membuat bayi bisa menjelajahi lingkungan di sekitarnya tanpa bantuan orang lain. Posisi merangkak yang klasik adalah bayi mengangkat tubuhnya menumpu di tangan dan kaki kemudian bergerak maju mundur dengan bantuan dorongan lututnya.
Bayi mulai merangkak di umur 7 – 10 bulan. Namun tidak semua bayi akan melakukan gerakan merangkak  “klasik”, ada banyak versi antara lain: merayap dengan perut, meluncur atau mengesot dengan bokongnya bahkan berguling. Ibu tidak perlu mengkhawatirkan teknis gerakan merangkaknya. Bahkan ada bayi yang dari posisi duduk langsung belajar berdiri untuk kemudian berjalan merayap berpegangan. Jika khawatir ibu bisa berkonsultasi dengan dokter yang komunikatif.
Menurut Karen Adolph, PhD (associate professor of psychology di New York University) menemukan terdapat 25 kombinasi gerakan unik cara bayi merangkak, yang paling sering adalah:
1. Merangkak gaya klasik
2. Merangkak gaya “crab crawl”
3. Merangkak gaya “commando crawl” atau “belly crawl”
4. Merangkak gaya “leapfrog crawl”
5. Merangkak gaya “the roll crawl”
Dan ada juga The “Take It in Stride” Kid—Some children skip crawling and go right to walking. 
“As long as your baby is using the arms and legs on both sides of the body and shows an interest in exploring surroundings, there’s usually no reason to be concerned.” (Mary L. Gavin, MD, kidshealth.org)
Banyak bayi terlambat atau mengalami gangguan fase merangkak karena bayi jarang diajak bermain dengan posisi perut di bawah di tempat yang datar dan aman. Sesi bermain tengkurap di lantai akan membantu bayi cepat belajar merangkak;
Setelah merangkak biasanya bayi akan:
• Umur 9 bulan bisa berjalan rambatan di furniture. Umur 10 bulan bisa mencoba berdiri sendiri. Umur 11 bulan sudah bisa berdiri dengan baik saat dilepas sebentar.
• Bisa berjalan dengan berpegangan (rambatan). Ini saatnya orang tua mulai mengajak bayi belajar berjalan dengan ditopang atau disangga (dititah).
Jangan gunakan baby-walker “duduk” untuk mengajari anak berjalan karena anak justru akan sulit belajar berjalan yang benar. Ibu bisa menggunakan push-baby walker, kursi plastik yang ringan, kotak plastik yang tinggi atau benda lain yang penting benda tersebut kokoh tidak mudah berguling dan ringan sehingga bisa didorong bayi. Push baby walker juga harus sangat diawasi karena dari pengalaman saya bayi jadi cepat bergerak dan rentan menabrak serta jatuh.
Baby-walker yang duduk hanya akan membuat tubuh bayi malas berlatih berdiri dan jalan sendiri. Para ahli tidak menyarankan penggunaan baby walker karena keamanannya yang kurang terjaga. Bayi akan mendapatkan tambahan kecepatan, kekuatan, menambah ketinggian tubuh bayi dan akses ke benda-benda berbahaya sedangkan bayi belum memiliki kemampuan mengendalikannya. Dengan baby-walker bayi akan mampu bergerak dengan kecepatan 1 meter per detik. Bayi banyak yang terluka akibat jatuh dari tangga, menabrak benda sekitar, ambruk tertimpa barang yang ditabrak, terluka akibat meraih minuman panas/kompor/oven, meraih parfum di meja, dll.
Menurut para ahli baby-walker tidak bisa membantu bayi untuk belajar. Justru sesi bermain di lantai yang aman yang akan membantu bayi untuk belajar bergerak dan berjalan. Jadi daripada beli baby walker mahal mending main di lantai yang aman saja deh :D
• Lindungi anak dari bahaya fisik. Anak sudah mampu bergerak lebih banyak bahkan berpindah tempat. Pastikan area posisi anak aman untuk mencegah kecelakan.
Saat anak bisa merayap atau merangkak ibu posisikan diri seperti posisi anak dan ibu amati adakah benda-benda berbahaya yang menarik perhatian anak. Tutup lubang colokan listrik, singkirkan barang pecah belah, kantung plastik, benda tajam atau justru yang terlalu kecil rentan tertelan serta tersedak.
• Teruskan menyusui dan pastikan anak mendapatkan MPASI yang bergizi seimbang dan cukup asupan nutrisinya.
• Bantu anak untuk makan dengan menggunakan sendok serta minum dengan cangkir.
• Tunjukkan dan ajarkan nama-nama benda. Sering ajak anak untuk bermain, berbicara, bercerita, membaca buku dan bernyanyi
• Makan bersama keluarga dan jadikan waktu makan sebagai waktu untuk berinteraksi antar-anggota keluarga. Libatkan anak untuk ikut berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain. Pastikan kecukupan nutrisi anak.
• Berusaha konsisten dalam memberikan perhatian dan respons baik ketika anak senang atau kecewa. Berikan curahan cinta dan kasih sayang yang konsisten setiap hari.
• Jika anak berkebutuhan khusus atau lambat berkembang, maka fokuskan pada hal-hal yang anak mampu, beri stimulus dan interaksi ekstra baginya
• Jangan tinggalkan anak pada satu posisi yang monoton selama berjam-jam
• Beri anak imunisasi lengkap sesuai jadwal yang tertib. Berikan suplementasi nutrisi yang diperlukan anak (misalnya vitamin A)
• Jaga kebersihan tangan anak dan ajarkan anak mencuci tangan dengan sabun
Segera konsultasikan ke dokter anda jika anak mengalami salah satu hal berikut ini:
• Anak tidak bersuara saat diajak berkomunikasi
• Anak tampak tidak mengikuti objek yang berjalan
• Anak lesu dan tidak merespons
• Nafsu makan buruk dan menolak makan
• Anak tidak bisa melakukan gerak merayap, meluncur dan merangkak
• Anak terlihat condong ke salah satu sisi tubuh saat merangkak
• Tidak bisa berdiri meskipun disangga
• Tidak bisa diajak bermain petak-umpet mainan
• Tidak bisa mengucapkan 1 kata (misalnya: “dada”, “mama”)
• Tidak tampak belajar gerak tubuh misalnya melambaikan tangan, menggelengkan kepala.
• Tidak bisa menunjuk ke benda atau objek yang menarik baginya
• Mendadak kehilangan ketrampilan yang semula sudah dikuasainya

Ketrampilan komunikasi, bahasa dan berpikir

Bayi terlahir dengan kemampuan membentuk ingatan bawah sadar, sedangkan kemampuan membentuk ingatan yang disadari saat umur 2 tahun yang terikat pada perkembangan bahasa. Anak yang disiksa atau mengalami trauma terkadang tidak mampu mengingat secara persis kejadian pengalaman ingatan bawah sadarnya. Namun sensasi fisik maupun emosional ini bisa muncul menjadi kilas-balik, mimpi buruk atau reaksi dibawah-kontrol lainnya.
Bayi baru lahir sudah bisa mendengar dengan jelas seperti orang dewasa meskipun belum bisa memberikan respons yang bisa dimengerti. Saat lahir bayi sudah bisa mendengar suara orang tuanya. Umur 3 hari bayi bisa membedakan yang mana suara ibunya. Bayi baru lahir meskipun matanya mengalami hyperopia namun dia sudah bisa melihat warna, benda 3 dimensi dan melihat gerakan. Bayi baru lahir sudah bisa menirukan gerakan wajah. Bayi baru lahir sudah bisa mengenali wajah jika melihat dengan jarak dekat. Penglihatan bayi sudah mencapai kemampuan orang dewasa 20/20 di umur 5 – 6 tahun.
Bayi bisa membuat suara-suara babies coo di umur 8 minggu, mengoceh kombinasi vocal-konsonan di umur 6 – 8 bulan dan mengucapkan beberapa kata di umur 12 bulan. Anak yang diasuh oleh orang tua yang rajin mengajaknya bicara, membaca buku dan bercerita akan menguasai 300 kata di usia 2 tahun.

Ketrampilan sosial-emosional

Bayi umur 4 – 5 bulan mudah takut saat berpisah dari orang tuanya dan bertemu dengan orang asing, meski masih sanak-kerabat dekat. Masa puncaknya terjadi pada umur bayi 8 bulan, ini merupakan tahapan perkembangan yang normal. Dan ini bukan merupakan penolakan bayi terhadap mereka. Bayi butuh pembiasaan untuk familiar dengan orang asing, termasuk kakek-nenek yang kebetulan berkunjung.



Berat badan dan lingkar kepala bayi
Setiap kali pasti kita penasaran apakah berat badan bayi sudah ideal? Nah selain dengan memantau dengan grafik pertumbuhan, ada juga cara memantaunya dengan menghitung berat badan bayi yang ideal berdasar umurnya.
Untuk bayi usia 0-12 bulan,  rumus berat badan idealnya : [usia (bulan)+9] : 2 kg.
Tentunya perhitungan ini tidak kaku. Berat badan bayi dapat lebih atau kurang dari perhitungan tadi karena banyak juga faktor lain yang mempengaruhinya, misal berat badan lahir. Tentunya bayi yang lahir dengan berat 2 kg akan mencapai berat yang berbeda dengan bayi yang lahir dengan berat 3 kg di setiap bulannya. Secara kasar, biasanya berat badan bayi usia 6 bulan sudah mencapai 2x berat badan lahirnya.

Pada usia ini, otak bayi juga berkembang secara pesat. Bayi perempuan pada usia 6 bulan akan memiliki lingkar kepala antara 40-45 cm dan pada usia 9 bulan antara 42-47 cm. Sementara bayi laki-laki pada usia 6 bulan lingkar kepalanya antara 41-46 cm dan usia 9 bulan antara 43-48 cm.

Perkembangan bayi
Pada saat ini  bayi semakin pandai tersenyum, terutama saat diajak bermain. Kontak mata bayi juga semakin meningkat. Hal ini meningkatkan hubungan antara orang tua dan bayi yang menyebabkan orang tua juga merasa disayang oleh bayi. Perkembangan yang juga ditemukan adalah :
-          Usia 6 bulan bayi sudah dapat mengontrol tegak kepalanya dengan baik dan sudah dapat duduk sendiri tanpa dibantu.
-          Usia 7-8 bulan bayi mulai merangkak dan mengambil benda-benda/mainan di sekitarnya. Bayi belajar berdiri dengan kedua kakinya menyangga sebagian berat badannya.
-          Bayi sudah dapat memegang 2 benda di dua tangan yang berbeda pada waktu yang bersamaan. Bayi senang menjatuhkan mainannya berulang-ulang serta memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya. Saat ini ia sedang mencoba lebih jauh menelusuri dunianya.
-          Bayi dapat memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
-          Menirukan suara sederhana atau mengucapkan 1 suku kata seperti “ma”, “da”, ba”.
-          Bayi dapat makan biskuit sendiri
-          Bermain tepuk tangan dan ”ciluk ba”
-          Bayi usia ini mulai mengerti ibu/bapak dan orang-orang di dekatnya. iya mulai mengalami separation anxiety dan stranger anxiety. Bayi seringkali takut dipisahkan dari orang tua/ ditinggal dan tidak mau digendong oleh orang lain yang jarang ditemuinya.

Stimulasi yang dapat dilakukan
Stimulasiyang dapat diberikan untuk mendukung perkembagan bayi antara lain:
-          Untuk merangsang bayi merangkak, letakkan mainan di luar jangkauan bayi dan ajak bayi bermain. Usahakan agar ia merangkak mengambil mainan tersebut dengan menggunakan kedua tangan dan lututnya.
-          Teruskan latihan mengangkat bayi dengan posisi tegak untuk melatih cara menyangga badannya dengan kaki. Ketika bayi sudah dapat berdiri, pegang di bawah ketiaknya pada posisi bayi berdiri dan tuntun untuk melangkah.
-          Ajarkan bayi cara memasukkan mainan kedalam suatu wadah seperti gelas atau mangkok. Ajari pula cara untuk mengeluarkannya.
-          Bermain “genderang”. Ajarkan bayi untuk membuat bunyi-bunyian seperti drum kecil dan ajarkan untuk memukul agar menghasilkan bunyi.
-          Berikan mainan yang dapat membuat bunyi-bunyian bila disatukan, ajarkan bayi untuk membuat bunyi-bunyian dengan cara memukul-mukul dua benda tersebut saat kedua tangannya disatukan.
-          Biarkan ia bermain dengan mainan yang mengapung di atas air saat mandi. Namun ingat jangan sekali – kali meninggalkan bayi sendirian ketika sedang mandi / main air.
-          Sembuyikan mainan yang disukainya dengan cara menutupinya dengan selimut / koran sebagian. Tunjukkan cara bayi menemukan mainan tersebut dengan mengangkat kain / koran tersebut. Setelah bayi mengerti permainan ini, biarkan ia mencari mainan tersebut sendiri.
-          Tetap ajak bayi bicara dan bermain walaupun responnya hanya tersenyum dan menirukan sebagian suku kata sederhana.
-          Bacakan buku cerita sederhana yang memiliki banyak gambar. Sebutkan nama gambar perlahan-lahan, seperti nama-nama binatang, buah, dan lain-lain
-          Putarkan lagu-lagu anak
-          Mulai ajarkan “bye-bye” pada saat akan pergi
-          Ajaklah bayi untuk bermain “ciluk ba”
-          Jangan lupa berikan respon yang positif / pujian pada saat bayi telah melakukan suatu aktivitas

Kebutuhan tidur
Kebutuhan tidur bayi pada usia ini adalah antara 14-16 jam/hari dengan 9-10 jam terkonsentrasi pada malam hari. Namun, terdapat variasi pada jumlah jam tidur setiap bayi. Fase pada siklus tidur bayi yang lebih singkat dari dewasa menyebabkan bayi lebih sering terbangun di malam hari. Namun, 70% bayi pada usia 6 bulan sudah dapat tidur selama 6-8 jam penuh tanpa terbangun.

Gigi susu
Gigi susu pertama tumbuh pada usia ini. Biasanya dimulai dengan gigi seri pada rahang bawah yang tumbuh pada usia 5-7 bulan dan disusul dengan gigi seri pada rahang atas yang tumbuh pada usia 6-8 bulan. Namun juga terdapat variasi pada usia pertumbuhan gigi ini.
Setelah gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkan gigi dengan menggunakan kain yang lembut dan lembab. Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dan gusi secara seksama namun lembut. Plak atau sisa makanan mungkin tertinggal di permukaan gigi tersebut. Anda dapat juga membersihkannya dengan menggunakan sikat gigi khusus bayi/anak yang memiliki bulu yang lembut dan kepala sikat yang kecil. Tidak perlu menggunakan pasta gigi pada saat ini, tetapi basahilah dengan menggunakan air matang.
Bersihkanlah gigi 2x/hari. Tetap jangan biarkan bayi tidur sambil minum susu menggunakan botol susunya. Hal ini akan menyebabkan kerusakan pada gigi anak dan jangan menambahkan rasa manis pada susu dengan gula atau zat pemanis lainnya.
Makanan Pendamping ASI
Saat bayi mencapai usia 6 bulan, bayi perlu mendapatkan makananpendamping ASI (MPASI). (Untuk menilai kesiapan mendapat MP-ASI,  baca bab kesiapan makan bayi). Penundaan pemberian makanan lebih dari usia 6 bulan justru menyebabkan terhambatnya keterampilan makan pada anak. Selain itu, pemberian ASI saja pada usia di atas 6 bulan justru akan menyebabkan bayi kekurangan mikronutrient (vitamin dan mineral terutama zat besi) yang banyak pada MPASI. Selain itu, sebaiknya bayi diberikan supplementasi zat besi. Vitamin dan zat besi ini sangat diperlukan untuk perkembangan otak bayi.
Imunisasi
Jangan lupa untuk memberikan imunisasi pada bayi anda!  Lihat jadwal imunisasi terbaru yang disarankan oleh IDAI dan sesuaikan dengan jadwal imunisasi anak anda. Konsultasikan dengan dokter anak anda. Pemberian imunisasi perlu disesuaikan dengan pemberian vaksin sebelumnya atau apabila ada vaksin yang belum diberikan dan harus dikejar (catch up immunization).

Mainan
Mainanyang cocok untuk membantu perkembangan bayi usia ini adalah:
-       Teethers dan mainan-mainan lain yang masih disenangi anak masih cocok untuk membantu perkembangan bayi
-       Kertas dan krayon / pensil warna
-       Buku cerita anak dan lagu-lagu anak
-       Gambar-gambar sederhana dengan warna terang seperti gambar buah-buahan, binatang, rumah, dll
-       Kain / koran untuk menyembunyikan mainan kemudian membiarkan bayi mencari dan menemukannya
-       Benda kecil seperti kismis atau manik-manik atau benda kecil lainnya untuk melatih gerak motorik halus bayi. Tetapi perhatikan saat bermain, hati-hati jangan sampai tertelan.
-       Kubus untuk melatih untuk gerak motorik kasar bayi
-       Finger food seperti biskuit untuk melatih gerak motorik halus bayi. Biarkan bayi makan sendiri walaupun berantakan.
-       Berikan mainan yang mengeluarkan bunyi, seperti mainan piano, mainan telepon yang mengeluarkan bunyi saat dipencet. Juga berikan mainan yang mengeluarkan bunyi saat dipukulkan antara 2 tangan. Serta mainan drum untuk latihan memukul
-       Mainan yang dapat mengapung saat mandi
-       Ingat, tetap perhatikan bahan, sudut-sudut mainan serta kebersihan mainan saat hendak digunakan untuk bayi bermain.
Kini, buah hati anda sudah memasuki masa 8 bulan yang masih membuat anda sebagai orang tua masih merasa kagum dan menarik untuk diikuti setiap detik perkembangannya. Anda mungkin sudah mengetahui dan mengenali karakter buah hati anda dengan baik. Namun harus dipahami betul oleh para orang tua bahwa setiap bulan perkembangan buah hati anda tentu saja berbeda dan merupakan proses yang baik yang harus anda perhatikan dengan seksama. Dengan mengetahuinya dengan baik akan membuat anda bisa memahami dan mempersiapkan diri anda sendiri menjadi orang tua yang baik yang mengikuti perkembangan bayi 8 bulan.
Tahapan eksplorasi pada perkembangan bayi 8 bulan masihlah berlanjut bahkan semakin pesat perkembangannya. Jika buah hati anda sudah mulai merangkak tentu saja akan diikuti dengan perkembangan yang lainnya yang membuat anda terkagum-kagum pada perkembangan buah hati sendiri. Mereka akan mulai merambat pada meja, kursi, dipan, tembok atau berbagai macam barang yang bisa menjadi pegangan untuk mereka untuk bergerak dengan baik dengan dua kaki  walaupun terkadang mereka masih sering terjatuh. Hal ini membuat orang tua haruslah semakin waspada. Sebaiknya orang tua melakukan inspeksi di seluruh isi rumah dari benda-benda yang akan memberikan efek buruk pada anggota badan si kecil seperti benjolan-benjolan karena benturan. Jika hal ini terjadi, tentu saja akan membuat hati anda sedih bukan kepalang yang terkadang membuat orang tua memutuskan untuk membatasi ruang gerak bayi, yang tentu saja ini bukanlah pilihan yang bijak yang diambil oleh orang tua. Jadikanlah segala macam benjolan dan memer yang buah hati anda dapatkan sebagai penyemangat anda bahwa buah hati anda tumbuh dan berkembang dengan baik. Peran orang tua disini hanyalah memfasilitasi anak-anak dengan baik tanpa memberikan proteksi yang berlebihan yang akan mengganggu perkembangan buah hati anda sendiri.

Tips

Pada perkembangan bayi 8 bulan, anda sebagai orang tua janganlah merasa heran karena pada usia ini buah hati anda sudah sangat mengerti dengan keadaan lingungan sekitarnya. Mereka akan paham dengan emosi orang-orang yang ada di sekelilingnya seperti orang tuanya, kakak-kakaknya ataupun baby sitter yang menjaga mereka sehari-hari. Anda harus menyadari hal ini dengan baik. Janganlah membuat mereka merasa kehilangan sesuatu yang seharusnya mereka butuhkan. Kasih sayang dan rasa aman adalah hal yang paling mereka butuhkan. Janganlah anda meninggalkan mereka secara diam-diam walaupun mereka tampak tidak mengerti tapi mereka sangat memahami. Yang terbaik adalah perlakukan mereka seakan mereka mengerti dengan hal tersebut. Ini adalah cara yang bijak yang harus diambil orang tua untuk kenyamanan bersama.


Jika memang baik bagi anak untuk belajar membaca sebelum TK, bagaimana kalau anak belajarnya sejak bayi saja? Benarkah hal ini akan memberinya keuntungan lebih, atau bahkan semacam jaminan untuk sukses sepanjang hidupnya? Tunggu dulu. Apakah hal ini benar-benar mungkin, ya?

Menurut tim peneliti dari New York University (NYU), AS, program yang berbasis media tidak betul-betul mengajarkan bayi untuk membaca. Penelitian dilakukan sebab beberapa program mengklaim bahwa mereka bisa mengajarkan bayi untuk membaca. Salah satu di antaranya bahkan mengatakan, “Semua bayi adalah Einstein [sic] jika berurusan dengan belajar membaca. Bahkan, bayi Anda sudah bisa membaca sejak usia 3 bulan.” Pertanyaannya adalah: Apakah anak benar-benar membaca atau hanya menghafal kata-kata yang ada?

Penelitian terbaru dari School of Education di New York University membuktikan ketidakbenaran bahwa bayi bisa membaca. “Bayi tidak memiliki kapasitas internal untuk belajar membaca pada usia sekecil ini,” kata ketua penelitian Susan Neuman, profesor di NYU dan mantan U.S. Assistant Secretary for Elementary and Secondary Education.

Penelitian, yang dipublikasikan di Journal of Educational Psychology, memfokuskan pada program "Your Baby Can Read," yang menggunakan DVD, flashcard, dan buku untuk membantu mengajarkan berbagai kata pada bayi usia 3 bulan. Para peneliti meneliti 117 bayi usia 9 – 18 bulan.

Sebagian bayi secara random membaca menggunakan produk tersebut "Your Baby Can Read" setiap harinya. Nah, sebagian lagi tidak menerima produk itu atau melakukan sesuatu yang khusus. Selama masa belajar ini, para peneliti mengunjungi bayi setiap bulannya melakukan untuk memantau perkembangannya. Yang diteliti adalah kemampuan untuk mengenali bunyi huruf, mengenali kata-kata ketika melihatnya, dan memahaminya.

Apa hasilnya? Pada akhir penelitian terbukti bahwa tidak ada bedanya antara bayi yang belajar membaca dengan produk tersebut dengan yang tidak melakukan apa pun. “Jadi, bayi memang tidak belajar membaca,” kata para peneliti. “Hanya saja, para orang tualah yang percaya kalau si kecil memang belajar membaca dan mendapat manfaat dari program tersebut.”

Sebenarnya, penelitian NYU tidak melihat efek samping yang negatif dari program tersebut. Namun, Neuman mendorong para orang tua untuk mengembangkan keterampilan membaca anak melalui berbagai cara lain. Ia menyarankan membantu bayi belajar kosa kata baru dengan membaca, bernyanyi, berbicara, dan bermain game bersamanya.

Anda mungkin akan takjub ketika mengetahui manfaat membaca bagi bayi anda. Sudah jelas bahwa bayi tidaklah mengerti apa yang anda lakukan dan alasannya.
Tetapi, rasanya tidak perlu kita menunggu sampai si kecil dapat mengerti apa yang anda ucapkan sebelum anda memulai berbicara dengannya, bukan?
Membaca dengan keras di dekat bayi anda merupakan kegiatan yang menakjubkan yang dapat anda lanjutkan untuk waktu yang akan datang – dan hal ini merupakan rangsangan yang penting.
Manfaat membaca dengan keras di antaranya:
reading baby Bayi Anda Membaca?- Mengajari bayi tentang komunikasi
- Mengenalkan konsep seperti angka, huruf-huruf, warna-warna dan bentuk-bentuk dengan jalan yang menyenangkan
- Membangun pendengaran, memori dan ketrampilan kosa kata
- Memberi informasi kepada bayi tentang dunia di sekitar mereka
Percaya atau tidak, pada tahun pertama mereka bayi akan mempelajari semua suara-suara yang dibutuhkan oleh mereka untuk berbicara dengan bahasa ibu mereka. Semakin banyak cerita yang anda bacakan. Semakin banyak pula kata-kata yang mereka akan kuasai dan mereka akan lebih mudah untuk berbicara kelak.
Mendengar kata-kata akan membantu menanamkannya pada otak bayi. Anak-anak yang orang tuanya memiliki frekuensi lebih banyak dalam membacakan atau berbicara dengan mereka pada bayi mempunyai pengetahuan lebih banyak tentang kata-kata dalam usia 2 tahun dibandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya tidak demikian. Dan saat yang tepat untuk belajar membaca adalah saat-saat awal itu.
Ketika membaca, bayi anda mendengar anda menggunakan berbagai emosi dan ekspresi suara yang berbeda, yang hal ini akan membantu perkembangan social dan emosional mereka. Membaca juga menawarkan kepada bayi anda untuk melihat, konsentrasi, menyentuh dan tanya jawab – semuanya membantu perkembangan sosial dan ketrampilan berpikir.Bayi andapun mengembangkan ketrampilan bahasa mereka dengan meniru suara-suara, pengenalan gambar-gambar dan mempelajari kata-kata.
Tetapi bisa jadi alasan yang paling penting untuk membaca keras di dekat bayi anda adalah membuat hubungan antara sesuatu yang disukainya (yaitu suara anda dan dekat denganmu) dan buku. Luangkanlah waktu untuk membacakan kepada bayi anda karena membaca adalah ketrampilan yang sangat berharga.
Bayi anda mungkin tidak mengetahui apa arti gambar yang ada di buku, tetapi mereka dapat focus kepadanya, terutama wajah, warna yang cerah dan pola yang kontras.
Antara 4 sampai 6 bulan, bayi anda mulai melihat lebih banyak sesuatu yang menarik di buku-buku. Dia akan mengambil dan memegang buku, kemudian mendekatkannya ke mulutnya dan ingin mengunyahnya. Oleh karena itu pilihlah buku yang bersampul tebal dengan warna-warna yang cerah.
Antara 6 sampai 12 bulan, anak anda akan mulai mengerti gambar-gambar yang melambangkan benda-benda. Bayi anda akan tertarik ketika anda membaca, mengambil buku dan bersuara, dan ketika berumur 12 bulan dia akan membuka-buka halaman buku (dengan beberapa bantuan ayah bundanya), mulailah menunjuk benda di halaman-halaman buku dan ulangilah suara Anda.
Kapan Dan Bagaimana Cara Membaca Untuk Bayi Anda?
Membacakan dengan keras di dekat bayi anda adalah ide yang bagus. Ini tidak membutuhkan ketrampilan atau peralatan khusus, cukup anda, bayi anda dan beberapa buku saja yang diperlukan. Bacalah dengan keras selama beberapa menit pada satu waktu, tetapi lakukan hal ini dengan sering. Jangan khawatir tentang menyelesaikan buku-buku tersebut –fokuslah pada halaman-halaman yang anda dan bayi anda merasa senang.
Cobalah pula membaca dengan suara lirih tiap hari –sebelum waktu tidur. Hal ini untuk memberi ketenangan kepada bayi sebelum dia tidur, dan andapun akan merasa nyaman.
Berikut Beberapa Tips Dalam Membaca Untuk Anak Anda:
- Membaca dengan penuh ekspresi akan membantu bayi anda merasa nyaman, hangat dan berhubungan dengan anda
- Bacalah dengan penuh ekspresi dengan suara keras atau rendah dengan menggunakan berbagai suara untuk berbagai karakter
- Jangan khawatir tentang mengikuti teks secara tepat. Sesekali berhentilah dan berikan pertanyaan atau berilah komentar tentang gambar atau teks. (“Di manakah kucingnya? He itu dia! Seekor kucing kecil berwarna hitam”). Pada waktu itu mungkin bayi anda tidak merespon anda, tapi ini merupakan awal yang bagus untuk masa datang.
- Suarakan suara binatang yang menyenangkan dan segala suara yang membuatnya tertarik
- Bayi menyukai dan belajar dari pengulangan, maka jangan takut untuk membaca buku yang sama berulang-ulang.
Untuk mengajari bayi berenang tentunya tidak bisa seperti mengajari orang dewasa. “Bayi tidak bisa langsung ’diceburkan’ ke kolam renang, apalagi kolam renang umum. Bayi harus melalui tahap pengenalan dengan air,” tutur Dr. Karel AL Staa, MD, dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah. Ia kemudian memaparkan beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mengajari bayi benerenang. Berikut ini langkah-langkahnya.

Awali dengan mandi. Waktu mandi yang menyenangkan adalah langkah awal dan paling sederhana. Perlahan-lahan perciki wajah anak dengan sedikit air. Lalu hitung 1, 2, dan 3 dengan nada suara ceria dan bilas wajahnya di hitungan ke-4. Lakukan hal ini beberapa kali saat mandi. Biarkan dia menikmati saat-saat mandinya sambil bermain air.

Kolam renang plastik. Isilah kolam plastik dengan air hangat suam-suam kuku. Basahi terlebih dulu tubuh si kecil dengan percikan air sebelum mulai mengajaknya masuk bersama Anda ke kolam plastik.

Mainan. Bawalah mainan karet favoritnya, misalnya bebek-bebekan. Biarkan dia merasakan berada di kolam sebagai bagian dari saat bermain yang menyenangkan.

Kolam renang sungguhan. Jika si kecil telah merasa nyaman dengan kolam renangnya, tampak menikmati waktunya bermain dengan air, serta berusia di atas 6 bulan, Anda sudah boleh membawanya ke kolam renang sungguhan. “Untuk bisa dibawa ke kolam renang umum, bayi sebaiknya minimal berusia 6 bulan, karena saat itu mekanisme pertahanan tubuhnya sudah bagus sehingga tidak mudah sakit,” jelas Dr. Karel. Sebagaimana di kolam renang plastik, tentunya si kecil juga harus melalui tahap pengenalan dulu. Inilah tahap pengenalan itu.
  • Pangkulah atau dudukkan dia di pinggir kolam renang (sambil tetap diawasi dan dipegangi), dan biarkan dia terkena percikan air. Biarkan kaki dan tangannya bermain air.
  • Pelampung. Untuk anak, gunakan pelampung berbentuk ban yang mampu menahan seluruh tubuhnya. Selain mengamankannya, pelampung ban juga mempermudah si kecil berlatih untuk mengapung dan membebaskan kaki serta tangannya untuk bergerak di dalam air.. Dampingi bayi Anda menyusuri pinggir kolam. Tetap awasi dan jangan pernah melepas pegangan Anda.
  • Lepas pelampung dan pegangi. Jika bayi sudah menikmati saat berenang dengan pelampung, latihlah dia perlahan-lahan untuk melepas pelampungnya. Pegangi tubuh bayi dan biarkan dia menggerak-gerakkan tangan serta kakinya dengan natural seperti orang yang sedang berusaha berenang.
  • Jadikan saat yang menyenangkan. Anda juga bisa mengajak anak-anak atau orang tua yang juga memiliki bayi untuk berenang bersama. Ini dapat membuat bayi lebih termotivasi bereksplorasi dan merasa bahwa berenang adalah kegiatan yang menyenangkan. Yang jelas, jangan memaksa bayi berenang. Untuk tahap pengenalan air, batasi waktunya sampai 10 menit saja agar tidak sakit atau terlalu banyak menelan air. Waktunya  bisa lebih panjang jika bayi sudah berusia di atas 6 bulan. Tidak jarang si kecil membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan air. Yang penting, lakukan proses belajar berenang dengan suasana bermain yang menyenangkan untuknya. 
Tepat di hatinya yang paling dalam, batita sangat mencintai orangtuanya terutama ibunya. Ia mungkin tidak tersenyum atau mengatakan sepatah kata. Jika batita diberi pilihan apakah mau minum 10 botol susu atau dekat dengan ibunya, ia akan memilih ibunya. Inilah 10 alasan kenapa batita sangat mencintai ibunya.
Suara dan aroma si ibu menyenangkan
Batita punya kemampuan alami mengenali ibunya dengan cepat. Bayi yang baru saja lahir, pandangannya sangat terbatas. Tapi begitu si ibu bicara, si bayi akan langsung membuka matanya. Hal itu terjadi karena bayi bisa mendengar suara ibunya dari dalam rahim. Bayi sudah bisa mendengarkan ibunya bicara sepekan sebelum ia lahir. Bayi biasanya berpaling dari orang asing karena ia tidak mengenal suara dan aromanya. Jika ada orang asing menggendong dan memperlakukannya sama seperti ibunya, orang asing itu pasti tidak mendapat respons yang sama dengan ibunya.
Ibu yang memberinya makan
Apapun bentuk susunya baik itu ASI maupun susu formula, susu yang si ibu berikan kepada buah hatinya nilainya lebih dari sekedar nutrisi. Saat menangis karena kelaparan, sebenarnya batita tidak tahu kenapa menangis. Tapi insting ibu bisa memahami arti dari tangisan anaknya. Jika orang tua sudah terbiasa, ia akan tahu kebutuhan si bayi. Jika orang tua sudah mengetahui semua kebutuhan buah hatinya bayi berusia 3 bulan akan menangis lebih sedikit.
Batita suka dengan wajah ibunya
Bayi baru lahir tidak banyak beraktivitas selain makan. Mereka bicara melalui mata dan hal itu yang menarik perhatian orang tuanya. Salah satu objek yang membuat bayi fokus adalah wajah. Jarak pandang bayi baru lahir hanya sekitar 30 cm. Itu adalah jarak ideal untuk menatap wajah.
Saat menangis, Anda membuatnya nyaman
Hampiri bayi Anda setiap kali ia menangis. Semakin sering Anda menggendong dan membuatnya nyaman akan semakin baik. Seorang bayi juga berpikir. Cara berpikirnya sangat sederhana, “jika menangis, maka ibu akan datang, jadi saya lakukan lagi setiap membutuhkan sesuatu.”
Gerakan si ibu sudah terekam
Saat berjalan, irama dan gerakan kaki Anda akan sangat dikenali seperti suara. Bagaimana tidak si kecil sudah bergerak bersama Anda selama sembilan bulan. Meskipun mengguna gendongan atau barang apapun, bayi akan tetap mengenalinya. Bahkan gerakan yang sangat sederhana bisa dikenalinya. Jika Anda mengusap-usap perut saat hamil, setelah buah hati Anda lahir, ia akan mengenali usapan ibunya.
Anda adalah pelindung saat ada masalah
Bagi batita, berkunjung ke supermarket, datang pesta pernikahan, Jalan-jalan ke mal merupakan suatu yang melelahkan. Saat kelelahan si bayi akan berpaling ke arah ibunya. Jika si ibu merasa tenang, apapun yang dikatakannya akan membuat nyaman. Salah satu kunci menjadi orangtua adalah bisa membaca tanda-tanda yang diberikan bayi.
Anda mengajarinya batasan
Batas-batas yang Anda berikan menjaga bayi dari segala risiko. Bayi usia 4 bulan sudah bisa diajarkan batasan-batasan tersebut. Misalnya, saat menggendong di punggung biasanya anak Anda akan memegang rambut dan menariknya. Walalupun itu tidak terlalu sakit tapi Anda harus mengajarkan kalau menarik rambut itu tidak baik. Jika mengajarkan tentang batasan hal yang boleh dilakukan dan yang tidak tidak sejak usia dini nantinya akan terus terpakai pakai sampai ia dewasa. 
Si ibu bicara kepada bayi.
Saat bayi sudah cukup usia, orang tua mengatakan ratusan kata kepadanya. Anda menceritakan bagaimana popoknya diganti dan cara makan. Secara tak langsung ia sedang belajar bahasa yang ada di lingkungannya. Kemampuan memahami si bayi lebih cepat deripada kemampuannya mengungkapkan sesuatu. Saat bayi Anda mendekati usia setahun dan mencoba bicara tak ada orang yang lebih memahami kecuali ibunya. jika ia sudah mengerti perintah, Anda bisa mulai mengajarinya beberapa bahasa yang sering digunakan seperti susu atau makan.
Memberi mainan yang aman
Tidak mudah membuat rumah terasa nyaman untuk anak yang baru bisa merangkak. Anda harus menemaninya merangkak untuk mengetahui barang apa yang menarik perhatiannya. Saat menyingkirkan semua barang berbahaya dari jangkauannya, maka Anda sudah menciptakan tempat bermain yang bebas baginya. Jika begitu katakan 'ya' untuk semua hal yang dipegangnya.
Bayi tahu si ibu mencintainya
Apa pun yang dilakukan si kecil, mengacak-acak rumah, bermain dengan sendok yang penuh makanan, dan membuat tidur Anda tidak nyenyak tetap saja Anda tidak bisa marah. Anda sangat mencintai anak anda, dan si anak paham pearsaan itu. Perasaan cinta tak perlu dikatakan, cukup dengan bahasa tubuh si anak sudah tahu.

Bayi Belum Bisa Merangkak? Tidak Perlu Khawatir…

Perlu Anda ketahui, para ahli menganggap bahwa “merangkak” itu sendiri BUKAN merupakan suatu pencapaian yang harus dilalui oleh setiap bayi. Makanya, jangan heran kalau ada bayi yang bisa berjalan TANPA sebelumnya bisa merangkak terlebih dahulu. Bayi seperti ini melewatkan fase merangkak. Bahkan sebagian bayi ada juga yang baru bisa merangkak menjelang usia 1 tahun.
Yang merupakan sebuah pencapaian adalah melihat benda-benda yang berada di luar jangkauan si bayi dan berusaha untuk mendapatkannya. Apabila bayi Anda sudah menunjukkan “gejala” ini, berarti ia sedang memperbaiki perkembangan kognitif dan motoriknya.
Dalam usahanya mengambil benda yang berada di luar jangkauan, si bayi mungkin akan merayap di atas perutnya, ada juga yang sambil dalam posisi duduk beringsut-ingsut di atas pantatnya menghampiri benda tadi, ada pula yang merangkak, bahkan sebagian kecil bayi ada yang mencoba berdiri tegak dan berjalan untuk berusaha mengambil benda tersebut. Semua ini bisa terjadi pada usia 7 bulan…

Amankan Rumah Anda

Karena pada tahap ini bayi Anda normalnya sudah memiliki mobilitas yang tinggi dan sudah mulai “merambah” ke seputar rumah, maka pastikan Anda membuat rumah Anda aman untuknya. Diantara hal yang bisa Anda lakukan:
  • Tutuplah stop kontak yang mungkin terjangkau oleh bayi Anda
  • Tutupi ujung-ujung tajam yang terdapat pada meubel di rumah Anda yang dapat terjangkau olehnya
  • Perhatikan kalau ada bagian meubel yang rusak yang bisa membahayakannya
  • Berikan semacam pagar pendek pada mulut tangga yang ada di rumah Anda

Gelisah Menghadapi Orang Asing

Pada rentang usia 6-12 bulan, bayi biasanya akan menimbulkan reaksi negatif jika bertemu dengan orang asing. Kondisi ini bisa dikenal dengan istilah Stranger Anxiety. Biasanya dia akan rewel, berulah, atau bahkan menangis jika bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenalnya. Ini merupakan proses yang normal, karena pada usia ini bayi sudah mulai mengenal dengan baik siapa-siapa orang yang dekat dengannya dan siapa yang tidak.
Kalau bayi Anda tiba-tiba menangis ketika bertemu dengan orang yang asing baginya, maka Anda tidak perlu memarahinya. Bahkan ada sebagian orang tua yang “menyalahkan” bayinya dengan mengatakan kepada orang tersebut, “Waduh, maaf ya Bu… si Halsa memang suka bertingkah kalau ketemu orang baru!”. Ini merupakan pendekatan yang kurang tepat lho!
Yang seharusnya Anda lakukan adalah menghibur bayi Anda. Anda bisa mengatakan, “Halsa, ini kan Paman Ahmad… Paman Ahmad pengen sekali ketemu dengan Halsa…”. Jika ia masih belum mau dekat, maka jangan dipaksa. Nantinya, dengan melihat keakraban Anda dengan “si orang asing”, bayi Anda pun akan merasa aman dengan kehadirannya.

Susah Berpisah

Bayi pada tahap ini juga sudah mulai “lengket” dengan ibunya dan susah berpisah. Cara mengatasi hal ini adalah dengan menumbuhkan rasa aman dan percaya si bayi pada orang-orang dekat Anda. Jika ia sudah mulai dekat dengan Bibinya, misalnya, maka coba Anda tinggalkan mereka sebentar. Namun, pastikan Anda “berpamitan” dulu kepada si kecil. Jangan pernah menyelinap pergi tanpa memberitahu bayi Anda. Dengan demikian, Anda melatih bayi Anda untuk memiliki percaya diri.
Terakhir, ingatlah… setiap bayi memiliki perkembangan yang UNIK – termasuk bayi Anda! Jika bayi Anda ternyata perkembangannya pada usia ini tidak sama persis dengan apa yang kami jelaskan di atas, maka jangan terburu-buru panik… Kecuali jika memang Anda merasa bahwa perkembangannya amat sangat lambat dan mulai mengkhawatirkan, kami sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan Dokter Anak Anda…


Di akhir usia 7 bulan, bayi mulai paham ada benda yang bisa dipegang, ada yang tidak. Mainan bisa dipegang, sinar lampu senter tidak. Sebelum meraih benda, bayi akan menyentuhnya terlebih dahulu. Prestasi tangannya
  • Semua aktivitas jari dapat dilakukannya, termasuk menggoyangkan mainan dan menjatuhkannya. Tak hanya menjatuhkan benda, bayi juga dapat meletakkan benda.  
  • Memegang benda dengan satu tangan dan memindahkannya ke tangan satunya pada posisi duduk tegak.
  • Dengan kedua tangan, bayi dapat memegang training cup dan minum sendiri.
  • Bisa menjumput makanan kecil seperti sereal.  
Belajar makan dan minum sendiri
  • Berikan jus buah dalam training cup, bantu anak minum sendiri dengan cangkir.
  • Berikan finger food di dalam mangkok, biarkan anak memakannya dengan tangannya.
  • Di waktu makannya, berikan sedikit pure di dalam mangkok, biarkan bayi  memakannya dengan tangan sementara Anda menyuapinya. Bayi memegang makanannya dengan cara menggenggam, dan ia akan memasukkan genggamannya ke dalam mulut. Tentu perilaku ini akan mengotori wajahnya. Sabar saja ya Bunda.
  • Tunda dahulu memberinya sereal dalam mangkok. Dia belum terlalu mahir mengunyah dan menelan makanan keras.
Mainan untuk melatih makan:
  • Balok berbagai ukuran dan bola yang nyaman untuk dipegang.
  • Sendok dan mangkok plastik.
  • Mainan yang menggunakan tombol untuk ditekan, untuk menguatkan otot lengan, pergelangan tangan dan jari.
  • Mangkok dan benda-benda untuk dimasukkan ke dalam mangkok dan lantas dikeluarka
Ketika bayi memegang benda, fokusnya pada benda, bukan pada tangannya. Ia mengeksplorasi benda, termasuk kakinya sendiri dengan kedua tangan dan mulutnya.

 
Bayi usia ini punya kesenangan baru: saat tidur telentang, dia menarik kakinya dan memasukkannya ke dalam mulut.
  • Pada posisi tengkurap, ia dapat meraih benda, memegangnya dengan satu tangan, memindahkannya lagi ke tangan satunya.
  • Bayi sudah bisa menjumput benda-benda kecil dengan ibu jari dan telunjuknya, serta memasukkannya ke dalam mulut. Karenanya hati-hati dengan remah-remah makanan atau benda-benda kecil di dalam boks tempat anak bermain.
Belajar makan sendiri
  • Berikan finger food ukuran sedang yang mudah hancur di mulut anak. Misalnya biskuit khusus bayi.
  • Bayi yang sudah bisa duduk tegak tanpa ditopang, letakkan di stroller dalam posisi duduk. Ganjal punggung bayi dengan bantal, berikan finger food dalam mangkok, lantas biarkan dia mencoba mengambil makanan dari dalam mangkok dengan tangannya dan memasukkannya ke dalam mulut. Hentikan kegiatan bila bayi mulai rewel karena lelah. Cuci tangan anak, ambil bantal pengganjal di punggungnya. Mungkin dia ingin kembali rebahan.
  • Hindari memberinya sereal karena kemampuan bayi usia ini mengunyah dan menelan belum sampai tahap makan makanan keras.
Mainan untuk melatih makan:
•  Mangkok plastik.
•  Mainan yang mudah digenggam atau dipegang dengan satu tangan.
•  Mainan yang aman untuk digigit-gigit.
Masih teringat rasanya ketika Anda membawa pulang bayi mungil Anda “yang tidak berdaya” dari rumah sakit. Seiring dengan berjalannya waktu, di usianya yang sudah menginjak 7 bulan ini, si kecil memasuki tahap baru yang sangat penting dalam hidupnya, yakni fase merangkak dan belajar berjalan.
bayi merangkak stimulasi motorik kasar dan halus bayi usia 7 sampai 9 bulanKemampuan merangkaknya di usia ini semakin meningkat. Bayi Anda semakin aktif dan membutuhkan banyak ruang untuk menjelajah kesana kemari mengenal lingkungan sekitarnya. Lindungi si kecil dari bahaya-bahaya yang mengintai seperti perabot rumah tangga yang tajam, pernak-pernik kecil berbahan gelas atau logam yang bisa tertelan. Saat ini bayi sedang tertarik pada semua hal dan mulai memasuki fase mengambil, membuang dan memasukkan apa saja ke mulutnya.
Diusia 7 – 9 bulan, tahap perkembangan motorik kasar pada anak ditandai dengan kemampuan untuk mulai merangkak, berdiri dan berjalan. Sedangkan untuk motorik halusnya ditandai dengan kemampuan anak untuk meraih, menggenggam dan menjatuhkan sesuatu. Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan perkembangan bayi Anda, terus berikan stimulasi yang disesuaikan dengan usianya.
Di bawah ini adalah berbagai stimulasi yang dapat Anda coba berikan pada bayi Anda:
Usia bayi 7 bulan
  • Stimulasi motorik kasar: Beberapa bayi sudah mulai merangkak pada usia ini, walaupun pada umumnya kemampuan merangkak dapat dilakukan bayi di usia 8 – 10 bulan. Tidak semua bayi melalui tahapan kemampuan merangkak karena merangkak bukan suatu kepandaian dan keharusan dalam suatu proses tumbuh kembang bayi. Bayi yang tidak melewati tahapan ini mungkin kemampuannya langsung meningkat ke tahapan berdiri dan berjalan.
    Bayi Anda saat ini mulai senang mengangkat, menurunkan bokong serta punggungnya dan menggoyangkannya ke depan dan ke belakang. Untuk menguatkan otot leher, lengan, paha, perut dan pinggang bayi, berilah cermin di depannya, bayi senang melihat dirinya tersenyum di cermin.
    Jika bayi Anda belum bisa melakukan hal ini dan Anda ingin menstimulasinya untuk merangkak sebaiknya sering meletakkanya di karpet atau lantai yang bersih. Berikan rangsangan dengan cara menggulung handuk mandi yang besar menjadi sebuah “sosis” dan letakkan di depannya. Dengan lembut pegang lengan bayi dan arahkan sikunya untuk berada di depan gulungan handuk, dan tubuh bagian atas bayi Anda berada di bawah gulungan handuk tersebut (bukan perutnya). Pastikan sikunya menyentuh lantai, tidak menggantung. Letakkan mainan favoritnya atau Anda bisa ikut berbaring di depannya sambil memberikan semangat. Usahakan agar bayi Anda bertahan lama dalam posisi ini, stimulasi ini dapat melatih keseimbangan tubuhnya, sekaligus menguatkan otot lengan dan kakinya. Jika dilakukan secara benar, bersiaplah karena si kecil akan dapat bertumpu dengan kedua lutut dan lengan yang lurus, siap untuk merangkak!
  • Stimulasi motorik halus: Perbanyak kesempatan si kecil untuk duduk sendiri, mengambil dan memasukkan makanan ke mulutnya. Rangsangan ini selain memperkuat otot punggung dan bahunya, juga melatih keterampilannya dalam menjumput dan menggenggam. Sediakan finger food seukuran genggaman bayi, misalnya wortel rebus atau biskuit bayi khusus untuk masa tumbuh gigi (teething).
    Sebaiknya di usia ini juga perkenalkan bayi dengan cangkir minuman plastik berwarna yang memiliki dua gagang, biarkan bayi menggenggamnya dan belajar minum sendiri. Jangan tinggalkan bayi sendirian, jaga jangan sampai bayi Anda tersedak dan bantu apabila si kecil menjatuhkan cangkir minumnya. Baca buku berwarna bersamanya dan biarkan bayi Anda mencoba membolak-balik halamannya, atau berlatih tepuk tangan sambil mendengar lagu, rangsangan ini akan menguatkan otot-otot lengan dan jari-jarinya.
Usia bayi 8 bulan
  • Stimulasi motorik kasar: Saat ini bayi Anda sedang belajar berpindah tempat. Merangkaklah bersama bayi Anda, kegiatan ini menyenangkan sekaligus dapat melatihnya menyeimbangkan berat tubuhnya. Cobalah bersembunyi di belakang sofa dan beri ia semangat untuk “menemukan” Anda. Rubah rumah Anda menjadi tempat bermain yang menyenangkan untuk bayi Anda.
    Beri rintangan atau buat jalan yang berliku dengan cara penuhi ruangan dengan barang-barang yang dapat digunakan bayi Anda untuk merangkak atau berguling di atasnya, di bawahnya atau mengelilinginya untuk memperkuat ototnya. Rangsang bayi untuk dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri dengan memberi meja atau bangku yang rendah.
    Sering-seringlah berdirikan bayi di pangkuan Anda untuk melatih kekuatan kakinya menahan berat tubuhnya. Pegang kedua pinggang bayi dan gerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk melatihnya berdiri. Bayi akan bersemangat dan menghentakkan kaki-kaki kecilnya ke paha atau bahkan berusaha melangkahkan kakinya untuk berjalan di dada Anda. Bersiaplah, begitu “pull up game” ini dimulai, si kecil jarang mau berhenti.
  • Stimulasi motorik halus: Berikan “drum” kepada bayi Anda yang dapat mengeluarkan musik dan aneka suara, bisa berupa kaleng biskuit atau mainan plastiknya. Rangsangan ini akan menguatkan otot-otot tangannya dengan latihan memukul atau membanting. Berikan lebih banyak berbagai buku bayi yang berwarna menarik, terutama yang merangsang jari-jarinya untuk mulai menjepit benda tipis.
    Bayi di usia ini juga mulai meniru perilaku orang disekitarnya. Gerakkan jari-jari kita di udara untuk ditirunya, angkat kedua telapak tangan ke atas, kepal dan buka tangan sambil menyanyikan lagu “Bintang kecil”. Stimulus ini berguna untuk menguatkan jari-jarinya dan merangsang keterampilannya dalam memegang benda-benda kecil, seperti tongkat/stick drumnya, cangkir minumnya, sendok, garpu, dan sebagainya.
Usia bayi 9 bulan
  • Stimulasi motorik kasar: Di usia ini Anda mungkin melihat bayi Anda mulai terampil mengangkat tubuhnya sendiri dan berdiri dengan kedua tangannya bertumpu pada kursi, meja atau perabot rumah tangga lainnya yg dapat menahan berat badannya. Sebagian bayi bahkan sudah dapat berjalan merambat ke samping di boks tempat tidurnya atau perabot rumah tangga.
    Bayi sudah sangat ingin berjalan, tapi masih belum dapat mempertahankan keseimbangan tubuh mereka. Dari berdiri bayi pun kini dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Ajak bayi untuk bertatih (latihan melangkah) dengan cara berpegangan pada jari telunjuk Anda. Sering-seringlah melakukan rangsangan ini, biarkan bayi Anda melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah dan bimbing ke suatu tempat (misalnya mengambil mainan favoritnya). Beri pelukan dan cium di pipinya jika bayi berhasil sampai di “tempat tujuan” agar lebih bersemangat lagi berlatih jalan.
  • Stimulasi motorik halus: Apabila sebelumnya bayi Anda hanya mampu menggenggam biskuit dengan seluruh jarinya, mulai usia ini perkenalkan bayi Anda dengan potongan buah atau pasta yang lembut. Biarkan bayi melatih gerakan koordinasi jari-jarinya dengan tangannya dan memasukkan makanan sendiri ke mulutnya. Anda juga bisa memberikan kismis, bukan makanan kecil yang tergolong keras seperti kacang – kacangan atau biji – bijian.
    Berikan kubus-kubus kain yang lembut di depannya. Agar si kecil lebih terampil menggunakan tangannya untuk makan menggunakan sendok di kemudian hari, berikan sendok bayi dari plastik dan biarkannya untuk bermain. Anda dapat mencoba memberikan bubur nasi atau buah yang dikukus dan dihaluskan (fruit puree) sedikit di piring plastiknya untuk mendorongnya menghubungkan sendok dengan makanannya.
Stimulasi untuk bayi dapat Anda lakukan dimana saja, tidak terikat pada ruangan tertentu atau di rumah saja. Anda dapat memberikan rangsangan berupa latihan atau kegiatan menarik yang tidak membosankan ketika Anda dan bayi berada di taman atau bahkan di kamar mandi, misalnya dengan memberikan mainan karet bebek ketika mandi untuk digenggamnya. Ini dapat membuatnya tenang saat dimandikan sekaligus rangsangan yang dapat menguatkan otot-otot tangannya. Jadi, jangan malas untuk memberikan stimulasi kepada bayi Anda. Berikan stimulasi kepada bayi untuk membantunya tumbuh dan berkembang lebih optimal.
Powered By Blogger
mahatma-simple @2012. Powered by Blogger.

Search

PROFIL

Followers